Pages

Tuesday, April 13, 2010

[tanda tanya yang terbawa....]

Sesungguhnya hati itu telah tertoreh dengan pertempuran kegamangan yang terselimuti pernik cerita yang sebenarnya tak perlu ada. Kristal bening yang mengalir dari kedua sisi matanya telah terkuras kering. Meskipun kini ia mendulang lara yang sengaja tercipta takkan membebaskannya dari segala deraan kecewa yang telah terlanjur membasahi seluruh jiwanya.

Jengah yang tertarik ke dalam nafasnya seolah telah sampai di ujung lelah, ketika harus melewati kenangan yang telah tumbuh bersama musim semi. Mencoba menahan kembara yang terlanjur berpulang pada warna senja saat sore telah mencapai puncaknya.


[kehadiranmu....]

Menggoreskan untaian kata diatas daun lontar dengan getah ujung tangkai daun waru Mengungkapkan segala kekaguman tentang dirimu yang begitu memaknai waktu-waktuku adalah gambaran yang begitu indah, dan itu kian membuat jendela hatiku semakin terbuka lebar menyambut setiap gerak bayang wajahmu dengan sunggingan senyum yang sungguh tak dapat aku lupakan.

Kan ku uraikan setiap katamu yang membuatku tenang, dan kan ku guratkan setiap gerak bibirmu yang memberiku udara untuk setiap tarikan nafasku…